awardhortiindonesia_mal

Horti Indonesia Beri Apresiasi Penghargaan Kepada PT Myco Agro Lestari

Hortikultura di Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan pada tahun 2025, seiring dengan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung swasembada pangan. DR (C) Dadang Gusyana, S.Si, M.P. menjelaskan bahwa adanya larangan impor komoditas tertentu seperti cabai dan bawang tentunya akan meningkatkan semangat petani untuk menanam kembali komoditas tersebut. Yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Prospek hortikultura di Indonesia sangat menjanjikan karena adanya kebijakan pemerintah yang mengharuskan swasembada pangan. Salah satunya ada kebijakan larangan impor untuk rekapri,” kata Dadang.

Namun keberhasilan sektor hortikultura tidak hanya bergantung pada kebijakan, tetapi juga pada bagaimana tantangan kesehatan tanah dan pengendalian hama serta penyakit dapat diatasi. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi petani adalah kekebalan hama dan penyakit, terutama penyakit tular tanah seperti fusarium.

Teknik pengendalian tradisional seperti rotasi penggunaan insektisida dan fungisida semakin kurang efektif. Selain itu, hama utama seperti trips pada cabai dan tomat juga menjadi masalah besar yang sulit diatasi.

“Tergantung bagaimana kita menangani kesehatan tanah dan pengendalian hama penyakit. Sekarang banyak terjadi kekebalan hama penyakit dari penyakit tular tanah terutama fusarium. Penanganan fusarium atau layu itu tidak bisa dengan rotasi dari insektisida dan fungisida lagi,” ujarnya.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, inovasi teknologi menjadi kunci untuk mengatasinya. Saat ini terdapat dua produk unggulan yang telah dikembangkan untuk mendukung sektor hortikultura di Indonesia, yakni Mycovir Gold dan Hyphos 45 Elicitor Enzyme.

Mycovir Gold adalah produk khusus untuk hortikultura yang bekerja langsung di dalam tanah. Produk ini melindungi akar dari bakteri tular tanah, terutama fusarium, dan juga efektif melawan nematoda. Mycovir Gold sejalan dengan konsep regenerative farming yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan tanah yang telah terdegradasi akibat penggunaan bertahun – tahun.

“Cara kerjanya dengan bekerja di dalam tanah sehingga melindungi akar dari bakteri tular tanah terutama fusarium. Dalam produk ini sudah dilakukan riset terbaru pada tahun 2023 yang dapat melindungi nematoda. Pendekatan ini sejalan dengan konsep regenerative farming yang artinya mulai bergerak agar tanah ini sehat kembali,” jelasnya.

Selain itu, Hyphos 45 merupakan produk inovatif pertama di Indonesia dan Asia yang menggunakan konsep amino acid elicitor enzyme. Produk ini mengandung 15 jenis asam amino bebas, peptida, NPK, asam humat, dan asam sulfat yang bekerja meningkatkan imunitas tanaman sejak awal penanaman. Fokus produk ini bukan pada pengendalian hama secara langsung, tetapi pada penguatan sistem imun tanaman sehingga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

“Di sini kita ada produk Hyphos 45 elicitor enzym. Ini adalah produk terbaru menggunakan asam amino bebas 15 jenis, ada peptidanya, NPK, asam humat, asam sulfat, dan ini sudah lengkap. Dia bekerja di dalam dengan meningkatkan imunitas,” terangnya.

Atas manfaat besar yang ditawarkan oleh Mycovir Gold dan Hyphos 45, PT Myco Agro Lestari mendapatkan penghargaan dari Horti Indonesia sebagai produk inovatif dalam bidang regenerative agriculture. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa teknologi terbaru dapat menjadi solusi nyata bagi tantangan sektor hortikultura di Indonesia.

Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan penerapan teknologi inovatif akan membuat masa depan hortikultura Indonesia tampak semakin cerah. Tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan petani tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.

sumber: hortiindonesia.com

Comments are closed.