Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat bergantung pada kecukupan dan konsentrasi unsur hara mineral yang tersedia di dalam tanah. Tanaman sering kali menghadapi tantangan yang signifikan untuk memperoleh pasokan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan proses seluler dasar karena imobilitas relatifnya. Kekurangan dari salah satu unsur hara tersebut dapat mengakibatkan penurunan produktifitas dan/atau kesuburan tanaman. Gejala kekurangan unsur hara seperti pertumbuhan terhambat, kematian jaringan tanaman, atau daun menguning karena berkurangnya produksi klorofil, pigmen yang diperlukan untuk fotosintesis.
Defisiensi unsur hara berdampak signifikan terhadap tanaman, dapat mengakibatkan berkurangnya hasil panen atau menurunnya kualitas tanaman. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati secara keseluruhan karena tanaman berperan sebagai produsen yang mendukung sebagian besar jaringan makanan. Unsur hara mineral biasanya diperoleh dari tanah melalui akar tanaman, namun banyak faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi perolehan unsur hara. Faktor-faktor tersebut adalah:
- Kerusakan akibat hama seperti: cacing akar putih, agrotis, penyakit akar dan hama menghambat penyerapan unsur hara dengan mengubah bentuk akar dan mengganggu aktifitas fisiologi akar
- Kerusakan akibat hama seperti: cacing akar putih, agrotis, penyakit akar dan hama menghambat penyerapan unsur hara dengan mengubah bentuk akar dan mengganggu aktifitas fisiologi akar
- Suhu tanah rendah. Suhu tanah juga mempengaruhi penyerapan unsur hara dengan mengubah viskositas air tanah dan transportasi unsur hara oleh akar. Pada suhu yang rendah, penyerapan unsur hara oleh tanaman berkurang akibat tingginya viskositas air tanah dan rendahnya aktifitas pengangkutan unsur hara oleh akar.
- Tekstur tanah. Tekstur tanah mempengaruhi kararkterisitik tanah berikut:
- kapasitas menahan air tanah
- kapasitas menahan unsur hara
- erodibilitas
- kemampuan kerja penetrasi akar
- porositas
- Tekstur tanah mempengaruhi kesuburan tanah dan ketersediaan unsur hara.
- Mayoritas kekurangan sulfur terjadi di tanah berpasir.
- Nitrogen mudah tercuci di tanah berpasir. Hilangnya nitrogen tanah (denitrifikasi) lebih sering terjadi pada tanah liat berat.
- Kalium dapat larut di tanah berpasir tetapi tidak dapat bergerak di tanah bertekstur sedang hingga halus.
- Kekeringan. Penurunan penyerapan unsur hara selama kekeringan dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk berkurangnya pasokan unsur hara akibat berkurangnya mineralisasi dan berkurangnya difusi dan aliran massa unsur hara di dalam tanah
- Pemadatan tanah. Pemadatan tanah berarti meningkatnya kepadatan tanah. Akibatnya akar kurang mampu menembus tanah dan umumnya dangkal serta keras. Dengan pertumbuhannya yang terbatas, akar kurang mampu memanfaatkan tanah untuk mendapatkan nutrisi dan kelembabaan. Dalam situasi ini defisiensi nitrogen dan kalium adalah hal yang paling umum terjadi
- Kurangnya bahan organik tanah. Hilangnya kandungan karbon organik tanah akan membatasi kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi untuk produksi hasil tanaman yang berkelanjutan. Kurangnya karbon organik juga berarti lebih sedikit makanan bagi organisme hidup yang ada di dalam tanah, sehingga mengurangi keanekaragaman hayati di dalam tanah.